Bisnis No#1, join ke 085880066270

Rabu, 13 Oktober 2010

Mitos dan Fakta tentang pil KB

Mitos tentang efek samping pil kb kadang terdengar dari para penggunanya. Ada banyak faktor yang menyebabkan berkembangnya mitos tersebut, salah satunya adalah ketidak tahuan para akseptor tentang kelebihan dan kekurangan pil kb ini. Padahal belum tentu mitos-mitos itu benar. Saya mendengar beberapa mitos yang sering terdengar seputar alat kontrasepsi pil kb, dan sering sekali diperbincangkan. Mitos-mitos tersebut diantaranya:

  1. Pil KB akan membuat perempuan penggunanya menjadi gendut dan menyebabkan pendarahan.
  2. Pil KB membuat rahim kering dan akan sulit punya anak.
  3. Pil KB menimbulkan jerawat sehingga para pengguna pil akan berkurang kecantikannya.
  4. Pil KB membuat tertekan.

Empat mitos tersebut adalah yang paling sering dibicarakan oleh kalangan pengguna pil kb. Padahal dibalik mitos tersebut ada fakta yang bertolak belakang dengan apa yang sering dibicarakan seperti dalam empat poin di atas. Berikut ini saya sarikan fakta-fakta yang dapat memutus mitos tersebut.

  1. Mitos: pil KB membuat gendut dan menyebabkan pendarahan

Faktanya adalah: hormon estrogen memang menyerap cairan ke dalam tubuh, sedangkan progesterone dapat membantu menaikan nafsu makan. Namun saat ini ada hormon sintesis jenis baru yaitu drospirenone (hormon progesterone jenis baru) yang membantu menghindari penimbunan cairan ke dalam tubuh.

Fakta lainnya bahwa penambahan berat badan ini terjadi karena pola makan yang berbeda-beda pada setiap orang. Termasuk karena adanya sugesti dan merasa aman karena setelah mengkonsumsi pil akan terhindar dari kehamilan, sehingga pola makan menjadi agak kurang terkontrol.

2. Mitos: pil KB membuat rahim kering dan akan sulit punya anak.

Faktanya adalah: pil KB adalah salah satu alat kontrasepsi yang reversible, artinya jika penggunaan dihentikan, maka kesuburan akan kembali. Disarankan, ketika anda merencanakan untuk punya anak kembali, segera hentikan konsumsi pil ini minimal enam bulan sebelumnya.

3. Mitos pil KB akan menimbulkan jerawat (vlek hitam pada wajah) sehingga mengurangi kecantikan.

Faktanya adalah: vlek hitam pada wajah tidak hanya ditimbulkan akibat penggunaan pil KB yang tidak cocok dengan tubuh, melainkan karena faktor kebiasaan seseorang. Pada satu kasus ketika wajah anda seharian terdedah matahari langsung, dan kepanasan, anda dianjurkan untuk tidak langsung membasuh muka anda dengan air. Karena hal ini juga dapat mengakibatkan timbulnya vlek hitam pada wajah.

Fakta lainnya: kandungan hormon progesterone dalam pil kb memang dapat menimbulkan jerawat jika tubuh anda tidak sesuai. Namun saat ini ada pil KB yang mengandung progesterone yang unik yaitu siproteron asetat (CPA). Hormon CPA ini bersifat anti androgen sehingga dapat mencegah timbulnya jerawat dan membuat kulit lebih halus, mulus, dan cantik. Nanti akan saya berikan sedikit catatan di bawah, bagaimana CPA ini bekerja pada pengguna Pil KB.

4. Mitos pil KB membuat tertekan, sehingga timbul perasaan mual, sakit kepala, dsb.

Faktanya adalah: kejadian tersebut hanya terjadi pada beberapa gelintir pengguna saja. Ini terjadi bisa saja dikarenakan kondisi perempuan tersebut memang sedang tidak stabil.

Fakta lainnya adalah bahwa pada era sekarang ini sudah dibuat pil KB yang bersifat antimineralkortikoid. Pil yang bersifat antimineralkorikoid ini dapat mengurangi efek mual, mengurangi keluhan menjelang dan saat haid, serta tidak menaikan tekanan darah.

Pada poin ke tiga di atas, saya sedikit mengulas tentang CPA, yaitu hormon progesterone sintesis terbaru yang dapat memberikan pengaruh terhadap kecantikan kulit perempuan. Hormon CPA ini terkandung dalam pil kombinasi modern. Bagaimanakah itu bisa terjadi?

Tubuh perempuan memproduksi hormon estrogen dan progesterone (hormon wanita), dan sedikit memproduksi hormon androgen (hormon pria). Pada usia reproduktif (15-45 tahun), seringkali terjadi produksi hormon androgen yang berlebihan. Hal ini dapat memicu terjadinya kulit berminyak sehingga akan menimbulkan komedo dan jerawat pada perempuan tersebut. Bahkan tidak jarang, kelebihan produksi hormon androgen ini bisa menyebabkan hirsutisme yaitu kondisi dimana seorang perempuan memiliki pola pertumbuhan rambut yang tidak normal (misalnya kumis tipis).

CPA (siproteron asetat) yang terkandung dalam pil kombinasi modern ini bekerja langsung pada akar masalah, yakni mencegah produksi minyak yang berlebihan. Dengan tercegahnya produksi minyak secara berlebih, maka kemungkinan timbulnya jerawat, komedo, dan lain-lain akan teratasi. Secara otomatis masalah ini teratasi karena produksi minyak pada wajah berkurang. CPA ini berbeda dengan obat antibiotic atau obat topical yang hanya mengobati pada permukaan saja, CPA ini bekerja langsung pada kelenjar minyak sehingga masalah kulit tersebut langsung teratasi.

Apa yang saya catatkan tentang CPA adalah salah satu fakta yang mematahkan mitos bahwa pil KB itu mengakibatkan jerawat.(HS)

sumber: tentang kb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar